Selasa, 15 November 2011

Kemenyan untuk Kesehatan??

Pohon Kemenyan (Styrax benzoin) dapat tumbuh di lingkungan yang keras. Kemenyan tumbuh di daerah yang sangat kering dan sangat cocok untuk tanah kapur tinggi dan rendah nutrisi. Bahkan di atas batu pun tanaman ini bisa tumbuh. Sebagai contoh, di Somalia, tanaman ini tidak tumbuh di atas tanah di atas tapi di atas batu marmer. Pohon kemenyan beradaptasi dengan lingkungan keras dengan cara menggugurkan daunnya.

Sebagaimana diketahui, Kemenyan dimanfaatkan getahnya. Cara menyadap getah Kemenyan mirip dengan menyadap getah pohon karet atau getah pohon pinus. Getah dihasilkan dari pemotongan pada kulit pohon. Getah mengeras dikumpulkan dan digunakan sebagai kemenyan dan mur.
 

Hasil sadapan kemenyan ini diperdagangkan sejak ribuan tahun lalu, bahkan bukti arkelogis menunjukkan dalam makam Tutankhamun raja Mesir kuno yang meninggal pada 1323 SM juga ditemukan kemenyan. Perdagangan kemenyan terbesar terjadi di kawasan Arab. Ketika itu, nilai jual Kemenyan menyamai emas. Di Indonesia, penghasil pohon kemenyan terbesar adalah di Sumatera Utara. 

Kemenyan dimanfaatkan untuk bumbu rokok dan aroma terapi. Kemenyan juga banyak digunakan dalam ritual keagamaan dan pengobatan.


Kandungan:

Kemenyan mengandung olibanol, materi resin, dan terpenes. Kandungan lain, saponin, flavonoida dan polifenol.

Khasiat:

Kini para ilmuwan telah mengamati bahwa ada kandungan dalam kemenyan yang menghentikan penyebaran kanker. Belum diketahui secara pasti kemungkinan kemenyan sebagai antikanker. 

Namun dulu pada abad kesepuluh, Ibnu Sina, ahli pengobatan Arab, merekomendasikan kemenyan sebagai obat untuk tumor, bisul, muntah, disentri dan demam. 

Dalam pengobatan tradisional Cina, kemenyan digunakan untuk mengobati masalah kulit dan pencernaan. Sedangkan di India, kemenyan digunakan untuk mengobati arthritis. Khasiat kemenyan sebagai obat arthritis tersebut mendapat dukungan dari penelitian laboratorium di Amerika Serikat.

Dan ternyata sudah ada hasil penelitiannya,  kemenyan bisa digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol
Kemenyan yang biasa digunakan untuk urusan mistis ternyata berdasarkan hasil penelitian di Arab Saudi mampu menurunkan kadar kolesterol jahat. Penelitian yang dilakukan oleh King Abd Al-Aziz University di Arab Saudi menemukan bahwa kemenyan bisa menurunkan kadar kolesterol jahat. Kemenyan, menurut peneliti Nadia Saleh Al-Amoudi, bisa dipadukan dengan materi dari tumbuhan lainnya untuk meningkatkan kesehatan jantung.

Akan tetapi, masih belum ditemukan cara yang jelas agar manusia bisa mengonsumsinya. “Kemenyan telah lama digunakan sebagai pengobatan medis untuk mengatasi sakit tenggorokan, hidung mampat, bekas luka dan luka bakar,” jelas Al-Amoudi, seperti dikutip dari situs Healthday. Studi yang dipublikasikan di International Journal of Food Safety, Nutrition and Public Health ini, peneliti memberikan kemenyan kepada binatang pengerat albino dan menemukan bahwa kadar kolesterol jahat binatang pengerat itu turun sedang kadar kolesterol baik meningkat.

Selama ini masyarakat umum mengenal kemenyan dikaitkan dengan hal-hal berbau mistis dan ghaib,  ghaib dalam arti dikaitkan dengan jin atau setan.   Saya menduga hal itu adalah salah kaprah saja.  Mungkin sudah waktunya soal kemenyan ini diteliti lebih dalam secara ilmiah.   Antara lain,  apa manfaat sebenarnya dari bau kemenyan yang dibakar,  selain untuk pengharum ruangan ?   Saya menduga,  manfaat yang utama adalah untuk kesehatan,  yaitu untuk membersihkan dan mensterilkan udara di ruangan2 suatu bangunan,  termasuk menetralkan paparan radiasi yang bisa terjadi di dalam rumah / bangunan2.

Pemakaiannya bukan hanya dibakar,  tapi dimakan / ditelan berbentuk obat yang dihasilkan oleh industri2 farmasi.   Pemakaian secara tradisionil kemenyan itu dihaluskan dan dicampur dengan ramuan lain,  bisa diminum,  katanya sih untuk mengobati bermacam-macam penyakit al yang tujuannya untuk melancarkan pencernaan,  melancarkan pernafasan,  menguatkan jantung,  dll.   Intinya mungkin untuk menguatkan sistem imun.   Dan ada juga yang dioleskan,  kalo gak salah untuk mencegah katarak ( ? ).

Di Indonesia,  katanya pohon kemenyan itu banyak tumbuh di Sumatera Utara,  kalo gak salah ada yang populer disebut Kemenyan Toba,  konon kabarnya termasuk kemenyan yang kualitasnya bagus.

Nama :  Kemenyan,  sudah kadung salah kaprah dikonotasikan dengan hal-hal yang berbau klenik dan makhluk halus.   Padahal di industri farmasi dikenal dengan nama yang cukup keren :  Frankincense, Olibanum, Salai guggal, atau Boswellia serrata.   Dan soal aroma bau wanginya,  bahan dari frankincense digunakan di industri parfum sebagai fix active,  yaitu untuk menahan aroma wangi lebih lama,  berarti sebagai bahan yang sangat menentukan kualitas suatu parfum.   Jadi,  kayaknya,  bahan dari kemenyan digunakan untuk industri parfum,  dan lalu aroma wangi parfum modern berhasil menggeser aroma wangi kemenyan.   Ironis juga,  yah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar